Indonesia adalah negara agraris yang terkenal akan lahan pertaniannya yang luas. Salah satu hasil pertanian yang menjadi sumber makanan pokok bagi masyarakat Indonesia adalah beras. Beras secara umum akan ditanak menjadi nasi putih yang dikonsumsi dengan lauk pauk dan sayur. Nasi putih 100 gram mengandung energi sebesar 129 kkal, lemak 0.3 gram, karbohidrat 27.9 gram dan protein 2.7 gram. Selain nasi putih, ternyata beras juga dipengaruhi oleh faktor budaya sehingga muncul berbagai olahan khasnya, baik itu sebagai makanan utama maupun snack. Artikel Dapur Umami kali ini akan mengulas ragam olahan beras beserta kandungan karbohidrat di dalamnya. 

Nasi Uduk

Nasi uduk adalah kuliner khas Sunda. Menu berbahan dasar beras yang dimasakan dengan santan dan rempah-rempah ini menjadikannya disukai banyak orang. Tak jarang nasi uduk disajikan dengan sambal, orek tempe, ayam, telur dan bihun goreng untuk sarapan. Perpaduan antara santan dengan rempah-rempah membuat nasi uduk memiliki rasa yang creamy dan umami. Nasi uduk 100 gram mengandung karbohidrat sebesar 32.8 gram. 

Buras

Siapa sangka, ternyata beras juga bisa jadi snack atau makanan selingan ketika dikemas dalam porsi berukuran kecil. Buras adalah salah satu contoh olahan beras yang dimasak dengan isian daging atau sayur lalu dibungkus dengan daun pisang. Kemasannya yang praktis dan ukurannya yang kecil juga membuat makanan yang satu ini bisa dibawa kemana saja dan dikonsumsi kapan saja. Buras 100 gram mengandung karbohidrat sebesar 16.7 gram.

Nasi Kuning

Siapa sih yang nggak pernah makan nasi kuning? Budaya Jawa mempengaruhi beras untuk disajikan sebagai nasi kuning. Mirip dengan nasi uduk, nasi kuning juga dimasak menggunakan santan dan rempah-rempah. Perbedaan utama terletak pada penggunaan kunyit sebagai bumbu utama nasi kuning. Nasi kuning biasa disajikan dalam acara kebudayaan maupun sosial dalam masyarakat. Nasi kuning dalam 100 gram mengandung karbohidrat sebesar 20.1 gram.

Lontong

Lontong adalah beras yang diisikan dalam daun pisang kemudian dimasak hingga matang. Lontong kerap kali disajikan bersama bakso, rujak, gado-gado, kari dan makanan bersantan lainnya. Proses pembuatannya yang mudah membuat lontong juga sering dimasak oleh masyarakat Indonesia. Lontong dalam 100 gram mengandung karbohidrat sebesar 31.8 gram.

Ketupat

Ketupat bisa dibilang sebagai ikon hari Lebaran atau Idul Fitri. Proses memasak ketupat sama dengan lontong, yang membedakan hanya pembungkusnya. Ketupat dibungkus dengan daun kelapa muda atau janur, sedangkan lontong dibungkus dengan daun pisang. Ketupat biasanya dikonsumsi bersama opor, kare, gulai, sate dan rendang. Ketupat 100 gram mengandung karbohidrat sebesar 30.4 gram

Itu dia ragam olahan beras beserta kandungan karbohidrat di dalamnya. Jadi sekarang kamu mulai paham bahwa beras tak hanya bisa ditanak jadi nasi, melainkan berbagai menu olahan lain. Punya pertanyaan seputar kandungan gizi makanan lainnya? Yuk, tanya saja ke Nutriexpert Dapur Umami.

(NTR-HF)