Sampah makanan baik dari sisa bahan pangan maupun makanan yang tidak kita habiskan di piring saat makan menjadi salah satu masalah lingkungan dan kesehatan yang harus diperhatikan dengan baik oleh semua pihak. Saat ini berbagai pihak baik pemerintah, swasta hingga masyarakat sedang berupaya bersama dalam menanggulangi sampah sisa makanan yang ada di Indonesia. Pasalnya, sampah yang berasal dari sisa makanan ini bila ditinjau dari aspek gizi, bisa membantu dalam memenuhi asupan gizi masyarakat jika dikelola dengan bijak. Diolah maksimal adalah inisiatif yang di gagas oleh Ajinomoto dalam membantu mengurangi food waste yang ada di sekitar kita.
Food waste yang berasal dari sisa makanan kita sehari-hari, memang mudah diurai jika dibandingkan dengan sampah jenis lainnya misalnya yang berasal dari plastik. Namun, jika tidak dikelola dengan bijak sampah yang berasal dari sisa makanan lama kelamaan akan mengalami penumpukan yang juga bisa menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan misalnya polusi dari bau tidak sedap yang dihasilkan hingga penyakit infeksi (diare, kecacingan dan penyakit pencernaan lainnya)
Sisa makanan yang berakhir menjadi sampah jika tidak terbuang sia-sia bisa digunakan untuk membantu saudara kita yang mengalami kekurangan gizi di daerah lain. Selain itu, semakin tinggi sampah sisa makanan yang dihasilkan setiap tahunnya juga bisa menyebabkan peningkatan kerugian finansial yang dialami oleh negara tersebut. Misalnya kerugian ekonomi yang berasal dari sampah sisa makanan pada tahun 2000-2019 sebesar 23-48 juta ton per tahun yang setara dengan kerugian sebesar 213 hingga 551 triliun per tahun.
Artikel Terkait: Diolah Maksimal Bisa Bantu Cegah Food Waste, Cek Info Lengkapnya Disini