3 Jenis Gangguan Jiwa yang Bisa Diperbaiki dengan Suplementasi Gizi
Sadar tidak sadar kesehatan jiwa seringkali menjadi hal yang kita abaikan. Tak jarang juga kita mengabaikan kesehatan jiwa hingga berakhir menjadi depresi dan gangguan mental lainnya. Gangguan jiwa dapat terjadi jika terjadi perubahan pada otak dan sistem saraf sehingga terjadi perubahan terhadap respon dan persepsi ketika ada stimulus dari lingkungan sekitar. Nah, artikel Dapur Umami kali ini akan mengulas tentang gangguan jiwa yang bisa diperbaiki dengan pemberian suplementasi gizi.
Artikel Terkait: Pengaruh Zat Gizi Terhadap Kesehatan Jiwa
Berdasarkan American Psychiatric Association, gangguan jiwa diklasifikasikan menjadi 2 kategori yaitu.
- Gangguan Axis I: gangguan pada axis I dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan permanen pada jaringan saraf dan otak bila tidak segera diobati. Contoh gangguan pada axis I adalah binge eating disorder, anoreksia nervosa, anxiety dan bulimia.
- Gangguan Axis II: gangguan pada axis II membutuhkan kombinasi terapi medis, farmakologis dan gizi. Contoh gangguan pada axis II adalah skizofrenia dan narsistik.
Berikut adalah tiga jenis gangguan jiwa yang dapat diperbaiki dengan suplementasi gizi.
Bipolar
Individu yang mengalami bipolar mengalami perubahan suasana hati dari fase manik (perasaan berlebihan terhadap stimulasi dan kesejahteraan hingga terjadi depresi yang mengakibatkan perasaan sedih dan gelisah berlebih). Tak jarang juga, individu yang mengalami bipolar kurang menghargai diri dan memiliki keinginan untuk bunuh diri. Selain terapi farmakologis selama 4 bulan, individu yang mengalami bipolar dapat diberikan suplementasi omega-3 untuk memperbaiki mood, suasana hati dan mengurangi depresi. Selain melalui suplementasi, omega-3 bisa diperoleh dari makanan misalnya pada ikan laut dan telur.
Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan halusinasi, penarikan sosial, serta gangguan suasana hati dan perilaku. Skizofrenia juga dipengaruhi oleh faktor genetika. Suplementasi vitamin C, D, B6, B12, asam folat dan selenium dapat membantu meringankan gejala skizofrenia. Selain dari suplementasi, bahan makanan tersebut juga bisa diperoleh dari buah-buahan, sayuran dan pangan hewani. Penderita skizofrenia juga perlu memperhatikan asupan antioksidannya karena pangan sumber antioksidan juga bisa membantu menjaga suasana hati. Pangan sumber antioksidan misalnya teh hijau, cokelat dan buah-buahan.
Depresi
Depresi dapat terjadi ketika terjadi perubahan neurotransmitter (zat kimia) dalam tubuh akibat peristiwa traumatik dan penggunaan zat adiktif. Gangguan depresi mayor terjadi ketika depresi lebih dari 14 hari dan terjadi berulang selama hidup. Sebanyak 40% orang yang mengalami depresi kekurangan hormon serotonin pada otak. Sehingga asupan protein dan karbohidrat kompleks memiliki peranan penting dalam menyediakan asam amino triptofan yang berfungsi sebagai prekursor serotonin.
Berdasarkan penelitian, asupan protein yang mengandung tinggi triptofan akan meningkatkan rasio antara triptofan dengan LNAA (Large Neutral Amino Acid) sehingga kemampuan dalam mengendalikan stress mengalami peningkatan.
Artikel Terkait: Ragam Eating Disorder yang Perlu Kamu Ketahui
Nah, itu dia 3 jenis gangguan jiwa yang bisa diperbaiki dengan suplementasi gizi. Selain suplementasi gizi, pastikan juga makanan yang dikonsumsi juga mengandung gizi yang seimbang baik gizi makro maupun mikronya. Kalau kamu punya pertanyaan seputar makanan yang bisa memperbaiki mood maupun suasana hati, tanyakan saja ke Nutritionist Dapur Umami.
(NTR-NIK)