Stunting saat ini menjadi salah satu permasalahan gizi yang banyak mendapat perhatian khusus baik bagi pemerintah, Kementerian Kesehatan, hingga masyarakat. Seluruh tenaga kesehatan mulai dari ahli gizi, dokter, bidan dan lain sebagainya mengajak masyarakat bersama-sama untuk menurunkan risiko stunting pada anak-anak. Pencegahan stunting dioptimalkan pada 8000 Hari Pertama Kehidupan (8000 HPK) dimana pada masa itu asupan gizi memiliki peranan yang penting pada calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, bali, balita, anak-anak hingga remaja. Masa anak-anak juga menjadi bagian intervensi penting dalam pencegahan terjadinya stunting. Nah, artikel Dapur Umami kali ini akan mengulas tentang pola makan sehat untuk si kecil, cegah stunting sejak dini.
Artikel Terkait: Cari Tahu Kebutuhan Gizi untuk Ayah Selengkapnya Disini
Pemberian Makanan Balita dan Anak (PMBA) yang tepat menjadi salah satu kunci dalam keberhasilan pencegahan stunting. Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga sudah merilis Isi Piringku yang juga ditujukan untuk anak-anak mulai dari MP-ASI hingga anak usia diatas 2 tahun. Pola makan yang sehat akan berhasil diterapkan oleh anak jika menjadi bagian dari pola makan keluarga.
Pada saat makan bersama, anak akan meniru kebiasaan makan sehat dan baik yang dilakukan oleh orang tua maupun orang dewasa lainnya di rumah. Penyediaan makanan yang beragam, bergizi dan seimbang dengan pangan lokal yang ada di sekitar kita bisa membantu anak terbiasa makan sehat dan tidak pilih-pilih makanan (picky eater).
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penerapan feeding rules yang tepat pada anak. Anak terbiasa makan dengan duduk tenang sejak MP-ASI hingga bisa makan sendiri. Jam makan juga perlu diperhatikan agar asupan gizi anak bisa terpenuhi dengan baik. Misalnya pemberian makan dibagi menjadi 3 kali makan utama yang meliputi sarapan, makan siang, dan makan malam serta 2 kali makanan snack yang dibagi menjadi snack pagi dan snack sore.