Ini 5 Akibat Pola Makan Tradisional dan Modern Tidak Seimbang
Ternyata, pola makan yang tidak seimbang bisa berisiko terhadap kesehatan mulai dari kelebihan berat badan hingga defisiensi zat gizi tertentu. Makanan tradisional adalah makanan yang minim pengolahan serta tidak banyak penambahan gula, garam dan lemak. Sedangkan makanan modern adalah makanan yang mengalami pemrosesan yang kurang sehat seperti penggorengan, pemanggangan dan pengawetan. Nah, artikel Dapur Umami kali ini akan mengulas 5 akibat pola makan tradisional dan modern tidak seimbang.
1. Kelebihan Berat Badan dan Obesitas
Permasalahan gizi saat ini tak hanya berfokus pada kondisi kekurangan gizi saja, melainkan juga kelebihan gizi. Kelebihan gizi dapat terjadi jika asupan kalori, lemak, gula dan garam individu terlalu banyak. Konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak memang banyak terdapat pada makanan modern yang telah mengalami banyak pengolahan seperti penggorengan dan pengawetan.
2. Anemia
Salah satu dampak konsumsi makanan yang tidak seimbang antara makanan tradisional dan makanan modern adalah anemia. Anemia merupakan kondisi dimana tubuh mengalami kekurangan zat besi. Sumber zat besi yang mudah dimetabolisme oleh tubuh banyak terdapat dalam pangan hewani seperti hati, daging dan susu.
Artikel Terkait: 5 Makanan Tradisional Indonesia yang Enak dan Bergizi Pasti Suka!
3. Gangguan Pencernaan
Beberapa orang memiliki risiko terhadap terjadinya gangguan pencernaan bila tidak cukup mengkonsumsi makanan yang seimbang baik dari sisi gizi maupun komposisi bahan pangan itu sendiri. Misalnya, ada anak yang memiliki alergi gluten sehingga tidak bisa mengkonsumsi makanan yang berbahan dasar tepung-tepungan. Makanan dengan bahan dasar tepung-tepungan banyak terdapat dalam makanan modern kekinian misalnya biscuit, roti, pizza dan lain sebagainya.
Artikel Terkait: Mengenal Piramida Gizi Seimbang, Rujukan Pola Makan Sehat Saat Ini
4. Kekurangan Asupan Serat
Serat merupakan asupan makan yang penting untuk kesehatan pencernaan. Tak hanya itu, serat juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan mikroflora usus. Asupan serat bisa terdapat pada makanan tradisional seperti lalapan, lotek, dan karedok. Sedangkan dari makanan modern bisa diperoleh dari salad, baik salad sayur maupun salad buah. Walaupun, sebagian besar makanan modern memang kurang sehat bila dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang, namun salad bisa jadi pilihan makanan kekinian untuk memenuhi kebutuhan serat harian.
5. Defisiensi Zat Gizi Mikro
Walaupun diperlukan dalam jumlah yang sedikit pada setiap individu, zat gizi mikro punya banyak peranan penting seperti pembentukan sel darah merah, pembentukan tulang dan jaringan hingga regulasi hormon. Zat gizi mikro misalnya vitamin dan mineral banyak terdapat dalam buah dan sayur. Ketidakseimbangan antara konsumsi makanan tradisional dan makanan modern bisa berisiko menyebabkan asupan zat gizi mikro dalam tubuh rendah. Defisiensi tersebut bisa terjadi bila lebih banyak mengkonsumsi makanan modern yang padat kalori dan lemak dibandingkan dengan konsumsi buah dan sayur.
Nah, itu dia 5 dampak yang bisa terjadi bila konsumsi makanan tradisional dan modern tidak seimbang. Dampak tersebut bisa ringan hingga berat tergantung seberapa lama pola makan yang tidak seimbang tersebut berlangsung dalam hidup. Yuk, terapkan pedoman gizi seimbang dengan mengkonsumsi makanan yang beragam ya.
Reference
Perilaku konsumsi makanan cepat saji pada remaja dan dampaknya bagi kesehatan – Pamela I (2018) - Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. Retrieved 18 Agustus 2023.
Junk Food Makanan Favorit dan Dampaknya terhadap Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Oslida M (2020) – Media Bina Ilmiah. Retrieved 18 Agustus 2023.
Pemanfaatan Bahan Makanan Sederhana Menjadi Gizi Seimbang – Sitoayu L (2018) – Jurnal Abdimas. Retrieved 18 Agustus 2023.
[NTR-MEH]