Apa Manfaat Mengurangi Pemborosan Makanan?
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan kita, sayangnya sebagian besar hidangan yang diproduksi ataupun dibuat berakhir di tempat sampah. Makanan ataupun bahan makanan–pada tahap penjualan atau konsumsi–yang masih layak untuk dimakan/digunakan tetapi secara sadar dibuang percuma. Pemborosan makanan seperti ini sudah menjadi masalah yang semakin serius di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Sebenarnya, ada banyak manfaat yang bisa diperoleh untuk diri kita dan lingkungan jika semua berusaha mengurangi tindakan pemborosan makanan ini. Yuk, telusuri lebih dalam lagi tentang manfaat yang tidak disadari dari upaya mengurangi sampah makanan ini:
1. Mengurangi kekurangan gizi hingga kelaparan
Salah satu manfaat besar dari upaya mengurangi pemborosan makanan yang berkelanjutan adalah membantu mengurangi kekurangan gizi dan kelaparan. Tidak dipungkiri jika ada banyak orang di sekitar kita yang kekurangan sehingga tidak memiliki akses memadai terhadap makanan layak. Melalui kegiatan mengurangi pemborosan makanan ini kita dapat membantu secara langsung atau tak langsung mereka yang membutuhkan.
Dimulai dengan memperhitungkan kapasitas perut mengonsumsi makanan dan menanamkan kesadaran pada diri sendiri untuk tidak boros membeli bahan makan. Kebiasaan membeli makanan dalam jumlah banyak dapat dialihkan ke kegiatan baik seperti menyediakan makanan lebih untuk orang yang membutuhkan di sekitar kita. Makanan dapat disalurkan melalui organisasi nirlaba, program bantuan pangan, atau kegiatan sosial untuk orang-orang yang membutuhkan.
Artikel terkait: Tips Atasi Food Waste pada Skala Rumah Tangga
Memang bukan perjalanan yang singkat dan mudah untuk memulai kegiatan baik yang akan memberikan dampak baik pada masyarakat luas ke depannya, tetapi semua ini bisa dimulai dari sekarang demi meminimalisir pemborosan makanan ke tempat sampah.
2. Mengurangi tekanan pada lingkungan
Pemborosan makanan ternyata juga memiliki dampak negatif yang menggerogoti lingkungan kita. Perlu diingat jika produksi makanan itu membutuhkan sumber daya berharga seperti air, lahan, dan energi. Saat makanan yang dihasilkan tidak dikonsumsi dan akhirnya terbuang sia-sia, bisa diartikan secara tak langsung menyia-nyiakan semua sumber daya tadi.
Selain itu, makanan yang membusuk di tempat sampah akan menghasilkan emisi gas metana. Tentu sudah tahu jika gas metana merupakan gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim. Dengan mulai mengurangi pemborosan makanan, kita dapat mengurangi tekanan pada lingkungan dan membantu menjaga keberlanjutan planet bumi.
3. Menghemat uang
Salah satu hal yang pasti akan langsung dirasakan jika mengurangi pemborosan makanan adalah hemat uang. Karena ketika membuang makanan ke tempat sampah, sebenarnya secara sadar kita sedang membuang uang yang telah dikeluarkan untuk membelinya.
Jadi, apabila akhir-akhir ini merasa atau menyadari jika uang yang dimiliki tiba-tiba lenyap tak bersisa, bisa jadi penyebabnya adalah pemborosan makanan ini. Coba cek lagi yuk, berapa kali sudah menghabiskan pendapatan pada makanan yang akhirnya tidak dikonsumsi semua atau sebagian, tetapi malah dibuang ke tempat sampah!
Artikel terkait: Masih Suka Buang-Buang Makanan? Yuk Cegah dengan Cara Ini
Mengurangi pemborosan makanan adalah tanggung jawab bersama sebagai individu dan masyarakat. Memulai dengan mengambil langkah-langkah kecil seperti mengontrol diri membeli makanan sesuai kebutuhan saja; menyimpan dan menggunakan makanan dengan bijak; serta mendukung program donasi makanan, maka secara perlahan dan pasti akan memberikan kontribusi positif dalam mengatasi masalah ini.
Jika kegiatan ini terus dijalankan secara berkelanjutan, maka akan memberi benefit untuk diri sendiri dan pastinya bermanfaat untuk lingkungan di masa depan. Mari bersama-sama berkomitmen untuk mengurangi pemborosan makanan dan menjaga sumber daya yang berharga ini.