Seberapa Banyak Kebutuhan Serat Harian Kita? Cek Selengkapnya Disini
Tentu kita sudah tahu semua bahwa prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tentu juga menjadi perhatian oleh tenaga kesehatan, masyarakat dan pemerintah karena masalah gizi yang dihadapi tidak hanya seputar kekurangan gizi saja seperti gizi kurang, gizi buruk hingga stunting. Penyebab utama tingginya kasus kelebihan berat badan dan obesitas adalah pola konsumsi pangan masyarakat yang tinggi kalori dan lemak, namun rendah serat pangan. Apa sih yang dimaksud dengan serat pangan? Nah, artikel Dapur Umami kali ini akan mengulas tentang kebutuhan serat pangan harian kita.
Artikel Terkait: 6 Cara Menerapkan Keanekaragaman Makanan untuk Gaya Hidup Sehat
Kelebihan Berat Badan, Sindroma Metabolik dan Asupan Serat Pangan
Permasalahan gizi yang juga dihadapi oleh negeri ini adalah kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan yang tidak dikontrol dengan baik dapat menyebabkan obesitas. Obesitas sendiri yang tidak segera ditangani bisa meningkatkan risiko sindroma metabolic di kemudian hari mulai dari peningkatan kadar gula darah, peningkatan kadar kolesterol, hipertensi, resistensi insulin dan terjadinya penyakit degeneratif.
Penyakit degeneratif seperti jantung, kanker hingga diabetes melitus adalah manifestasi dari pola makan tidak sehat yang juga bisa terjadi pada individu dengan status gizi obesitas. Kejadian obesitas berhubungan dengan kebiasaan makan makanan yang mengandung tinggi gula, garam dan lemak sehingga kelebihan tersebut tertimbun pada jaringan adiposa atau lemak. Kondisi tersebut bisa terjadi pada masyarakat yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan tanpa mempertimbangkan kondisi sosio ekonomi tertentu.
Artikel Terkait: Daftar Makanan yang Dibatasi dan Dianjurkan Bagi Penderita Jantung
Penuhi Asupan Serat untuk Cegah Kelebihan Berat Badan dan Obesitas
Sudah banyak riset yang membuktikan bahwa asupan serat bisa membantu dalam pencegahan kelebihan berat badan dan obesitas. Serat pangan mampu mengendalikan rasa lapar dengan cara memberikan rasa kenyang lebih lama dan memperlambat pengosongan lambung. Asupan serat pangan bisa kita peroleh dengan mengkonsumsi buah dan sayur sesuai kebutuhan sesuai dengan anjuran gizi seimbang.
Seberapa banyak sih asupan serat pangan harian kita? Serat pangan punya banyak manfaat bagi kesehatan sehingga penting bagi kita untuk mengetahui kebutuhan serat pangan harian kita. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia, berikut adalah kebutuhan serat pangan beberapa individu.
- Anak-anak usia 4-6 tahun sebesar 20 gram
- Anak-anak usia 7-9 tahun sebesar 23 gram
- Anak laki-laki usia 10-12 tahun sebesar 28 gram
- Anak laki-laki usia 13-15 tahun sebesar 34 gram
- Anak perempuan usia 10-12 tahun 27 gram
- Anak perempuan usia 13-15 tahun sebesar 29 gram
- Laki-laki usia 19-29 tahun sebesar 37 gram
- Laki-laki usia 30-49 tahun sebesar 36 gram
- Perempuan usia 19-29 tahun sebesar 32 gram
- Perempuan usia 30-49 tahun sebesar 30 gram
Nah, itu dia kebutuhan serat pangan harian pada beberapa individu berdasarkan kategori usia dan jenis kelamin. Kalau kamu punya pertanyaan seputar gizi dan asupan serat pangan harian, tanyakan saja pada Nutriexpert Dapur Umami.
(NTR-NIK)