Sate madura

Sate Madura dibawa oleh Adipati Sumenep Arya Jaran Panoleh setelah mengunjungi kakaknya Lembu Kanigoro yang telah menjadi adipati Ponorogo dan di beri hidangan sate Ponorogo. Melihat makanan yang tidak wajar karena di tusuk lidi dan di lapisi bumbu kacang, AryaJaran Panoleh dan rombongan enggan memakan hidangan tersebut selain itu juga bingung bagaimana cara memakannya. setelah di Jelaskan oleh kakaknya bahwa masyarakat Ponorogo terutama para warok sudah biasa makanan yang dihidangkan tersebut.[1][2][3]

Warok yang memiliki sifat wira'i, maka dari itu di gunakanlah tusuk lidi sebagai media memakan daging ayam, dimana saat itu belum mengenal sendok sehingga tetesan sambal tidak mengenai jari-jari. Setelah itu Jaran Panoleh meminta izin kepada kakaknya sebagai adipati Ponorogo untuk mempelajari kehidupan rakyat ponorogo yang sulit di tebak yang akan di terapkan di Madura.[3][4][5]

selain itu Arya Jaran Panoleh tertarik dengan pakaian ksatria warok yang gagah dan meminta izin untuk digunakan oleh para pengawalnya. Atas perintah Batara Katong, saat Arya Jaran Panoleh beserta rombongan Sumenep pulang di kawal oleh pasukan warok secara khusus yang kemudian warok-warok ini menjadi pengawal kadipaten Songenep.

9 Komentar
7
share Share