Konsumsi permen berlebih bisa berbahaya bagi anak anak
anak makan permen
Mengutip penjelasan pada laman Cleveland Clinic, anak usia di bawah 2 tahun sebaiknya tidak diberikan makanan yang mengandung gula tambahan.
Gula tambahan yang dimaksud bukan hanya pemanis buatan tetapi juga bahan pemanis pada umumnya, misalnya gula pasir, gula merah, gula jagung, dan sebagainya.
Anak usia di bawah 2 tahun sebaiknya hanya menyantap rasa manis asli dari makanan tanpa ditambahkan pemanis apapun.
Sebagai contoh, Anda bisa memberikannya buah pepaya, mangga, stroberi, dan sebagainya.
Anak baru bisa makan manis, seperti permen, di usia 2 tahun ke atas. Itupun dalam jumlah yang terbatas.
American Heart Association (AHA) menyebutkan bahwa anak usia 2 tahun sampai 18 tahun hanya boleh makan gula paling banyak 6 sendok teh (25 gram) dalam sehari.
Jumlah ini adalah total gula dari apapun yang anak konsumsi dalam satu hari, termasuk yang ada dalam makanan, minuman, dan camilan mereka.
Apa bahayanya bila anak makan permen berlebihan?
permen karet bebas gula
Anda sebagai orangtua mungkin sulit mengelak ketika anak ingin makan permen. Sekali dua kali mungkin boleh-boleh saja.
Namun, bila Anda membiarkannya menikmati makanan tersebut sesuka hati dan berlebihan, ada bahaya makanan manis yang terlalu banyak bagi anak.
Anak dapat berisiko mengalami masalah-masalah berikut bila terlalu banyak makan permen.
1. Asupan gula anak berlebihan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, asupan gula untuk anak sebaiknya tidak lebih dari 6 sendok teh dalam sehari.
Bila anak terlalu banyak makan makanan manis, asupan gulanya menjadi berlebihan, apalagi bahan utama permen adalah gula.
Konsumsi gula yang berlebihan dapat memicu berbagai macam masalah bagi tubuh di kemudian hari, seperti diabetes pada anak.
2. Kekurangan nutrisi yang penting
Permen hanya mengandung banyak gula dan tidak memiliki zat gizi lainnya yang penting bagi tubuh.
Padahal anak-anak, terutama di usia balita, sangat membutuhkan nutrisi untuk tumbuh kembangnya.
Nutrisi yang dibutuhkan oleh anak meliputi protein, vitamin, mineral, dan sebagainya.
Apalagi bila permen disediakan pada jam makan, anak jadi malas makan menu makanan yang lebih bernutrisi seperti daging, ayam, dan sayuran.
3. Anak menjadi picky eater
Terlalu sering membiarkan anak makan permen akan membuat mereka terbiasa makan makanan manis.
Akibatnya, anak menjadi pilih-pilih makanan dan sulit menerima makanan yang rasanya tawar seperti sayuran.
Bila hal ini dibiarkan hingga ia semakin besar, akan sulit bagi Anda untuk menerapkan pola makan yang sehat untuk anak.
4. Gigi anak bisa rusak
Mengutip situs Action on Sugar, gula yang terdapat pada makanan dapat berinteraksi dengan bakteri di dalam mulut sehingga membentuk zat asam.