Kapulaga
Tanaman ini banyak ditemukan di Jawa Barat dan juga wilayah Gunung Honje, Banten.
Buah kapulaga sebagai penghangat tubuh anak-anak. Caranya, buah kapulaga dan minyak kayu putih diramu, lalu dikunyah dan dioleskan ke tubuh.
Kapulaga masuk daftar 10 rempah ekspor andalan Kementerian Perdagangan. Selain cengkih, lada, kayu manis, pala, vanilla, jahe, bumbu instan, kecap, dan saus.
Kapulaga atau disebut juga kapulaga jawa merupakan tanaman dari suku jahe-jahean [Zingiberaceae]. Tanaman ini banyak ditemukan di Jawa Barat dan juga wilayah Gunung Honje, Banten.
Catatan Emma Sri Kuncari, peneliti dari Badan Riset Inovasi Nasional atau BRIN [dulu LIPI], menunjukkan masyarakat sekitar Gunung Honje menggunakan buah kapulaga sebagai penghangat tubuh anak-anak. Caranya, buah kapulaga dan minyak kayu putih diramu, lalu dikunyah dan dioleskan ke tubuh.
Biji kapulaga juga digunakan sebagai obat batuk, tenggorokan gatal, sakit perut, kembung, mencegah pengeroposan tulang, dan pewangi. Juga, sebagai rempah yang menguatkan rasa pada makanan.
“Adapun bagian tanaman yang digunakan sebagai obat perut kembung, obat gosok untuk rematik adalah seluruh bagian tanaman, dari akar hingga daun. Khusus akar, digunakan untuk obat demam,” tulis Emma.
Pada sejumlah daerah Indonesia, kapulaga memiliki sejumlah sebutan. Ada yang menamakan kardamon [Melayu], palogo [Sumatera], palago atau puwar [Minangkabau], kapulogo [Jawa], kapol [Sunda], kapolaha atau palagha [Madura], garidimang [Bugis], dan karkolaka [Bali].
Tanaman kapulaga termasuk tumbuhan tahunan, memiliki batang semu yang terbentuk dari pelepah daun. Seperti batang jahe atau kunyit. Tingginya bisa mencapai dua meter.
Ketika matang, buahnya akan pecah yang di dalamnya ada biji berbentuk bulat telur memanjang. Tanaman ini tumbuh subur pada ketinggian 300-500 meter di atas permukaan laut.