Artikel & Tips Yuk Hidup Sehat dengan Terapkan Pola G4-G1-L5 dan Bijak Garam!
Yuk Hidup Sehat dengan Terapkan Pola G4-G1-L5 dan Bijak Garam!

Yuk Hidup Sehat dengan Terapkan Pola G4-G1-L5 dan Bijak Garam!

07 Aug 2023, 16:08

Prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) atau yang bisa disebut juga dengan penyakit degeneratif di Indonesia semakin meningkat. Contoh PTM yang banyak terjadi di Indonesia, di antaranya adalah diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit jantung. Peningkatan ini dapat terjadi akibat pergeseran pola hidup masyarakat yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi gula, garam dan lemak (GGL), serta perilaku hidup yang tidak aktif. 


Penyakit tersebut bila tidak ditangani dengan baik juga bisa meningkatkan risiko kematian. Penerapan Pola G4-G1-L5 dan Bijak Garam dapat membantu menurunkan risiko PTM pada anak-anak hingga lansia. Lalu, bagaimana cara menerapkan Pola G4-G1-L5 dan Bijak Garam dalam kehidupan sehari-hari? Yuk simak selengkapnya di artikel Dapur Umami kali ini. 


Penyakit Tidak Menular di Indonesia

Berdasarkan data WHO (2016) penyebab kematian tertinggi di dunia sebanyak 71% didominasi oleh Penyakit Tidak Menular (PTM). Kejadian tersebut menyebabkan angka kematian sebanyak 36 juta setiap tahunnya. PTM di dunia sebanyak 35% didominasi oleh penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% penyakit kanker, 6% penyakit diabetes mellitus, 6% penyakit yang menyerang pernapasan dan bersifat kronik, serta 15% adalah penyakit lainnya.


Peningkatan kejadian PTM disebabkan karena perubahan pola hidup masyarakat saat ini, misalnya pola makan, sosial budaya, dan transisi teknologi. Perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan gula darah, tekanan darah, indeks massa tubuh, kebiasaan makan yang tidak baik, serta rendahnya aktivitas fisik di kalangan masyarakat. 


Sejalan dengan kondisi tersebut, di Indonesia sendiri angka PTM juga mengalami peningkatan. Berdasarkan data Riskesdas (2018) peningkatan PTM didominasi oleh 3 indikator kesehatan berikut.



  • Hipertensi pada penduduk usia diatas 18 tahun keatas meningkat dari 25.8% menjadi 34.1%
  • Obesitas pada penduduk usia diatas 18 tahun meningkat dari 14.8% menjadi 21.8%
  • Kebiasaan merokok penduduk usia kurang dari 18 tahun meningkat dari 7.2% menjadi 9.1%


Artikel Terkait: Berat Badan Anak Susah Naik? Coba Menu Booster Ini


Terapkan Pola G4-G1-L5

Faktor risiko utama yang bisa meningkatkan PTM pada setiap individu adalah konsumsi makanan tinggi gula, garam dan lemak (GGL). Konsumsi pangan tinggi GGL ini seringkali tidak disadari dalam kehidupan sehari-hari mulai dari makanan yang tersaji di meja makan tiap rumah, makanan jajanan anak sekolah, jajanan kekinian hingga minuman viral yang banyak digemari mulai dari anak-anak hingga dewasa. 


Batasan konsumsi GGL pada rata-rata orang dewasa di Indonesia terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013 yang isinya adalah sebagai berikut.

  • G4: Anjuran konsumsi gula maksimal 4 sdm (50 gram) per hari
  • G1: Anjuran konsumsi garam maksimal 1 sdt (5 gram) per hari
  • L5: Anjuran konsumsi lemak maksimal 5 sdm (67 gram) per hari


Lebih Sehat dengan Bijak Garam

Salah satu PTM yang prevalensinya cukup tinggi di Indonesia adalah hipertensi. Hipertensi atau disebut juga tekanan darah tinggi adalah penyakit yang diakibatkan konsumsi makanan tinggi garam (natrium). Garam memang umum ditambahkan dalam makanan untuk meningkatkan rasa makanan, tapi jika penggunaannya berlebihan dan frekuensinya sering justru tidak baik terhadap kesehatan.


Bijak garam adalah salah satu opsi yang bisa dilakukan untuk menghasilkan menu masakan yang lezat dan nikmat, tapi tidak mengandung natrium yang tinggi. Bijak garam dilakukan dengan mengurangi, mensubstitusi, hingga mengganti penambahan garam dengan bumbu umami sehingga rasa makanan tetap dapat dipertahankan walaupun kandungan natriumnya lebih rendah. Makanan yang mengandung rendah garam tentu lebih sehat untuk dikonsumsi terutama bagi individu yang memiliki hipertensi. 


Artikel Terkait: Bekal Sehat, Bikin Si Kecil Lebih Semangat Belajar di Sekolah


Nah itu dia informasi seputar penerapan G1-G4-L5 dan Bijak Garam agar hidup sehat. Jangan lupa untuk senantiasa membaca label makanan kemasan agar dapat mengontrol asupan gula, garam dan lemak yang masuk ke dalam tubuh. Terapkan juga pola makan yang bergizi dan seimbang serta olahraga secara teratur ya! 


References:
Berapa anjuran konsumsi Gula, Garam, dan Lemak per harinya? (2018) – [KEMENKES] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved 19 July 2023.
Tahukah Anda? Asupan Gula, Garam, dan Lemak yang Berlebihan Menjadi Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular. (2020) – [KEMENKES] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved 19 July 2023.
Penyakit Tidak Menular Kini Ancam Usia Muda (2020). – [KEMENKES] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved 19 July 2023.
Penting, Ini yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Konsumsi Gula, Garam dan Lemak (2019) - [KEMENKES] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved 19 July 2023.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak Serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji (2013) - [KEMENKES] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved 19 July 2023.
Reduce fat, salt and sugar intake (2021) – [WHO] World Health Organization. Retrieved 19 July 2023.
(NTR-MEH)